Friday, June 5, 2015

Agrobacterium tumefaciens: Rekayasa Genetika pada Tumbuhan



Pernahkah Anda mendengar bakteri Agrobacterium tumefaciens? Mungkin sebagian besar dari Anda baru pertama kali mendengarnya, tapi Anda dapat menebak bahwa bakteri ini berhubungan dengan pertanian. Ya benar, lebih tepatnya A. tumefaciens berkaitan dengan rekayasa genetika pada tumbuhan. Saat ini bioteknologi modern sedang banyak dibicarakan, salah satunya adalah rekayasa genetika. Tujuan utama bioteknologi modern ialah untuk membuat sel hidup melakukan tugas khusus yang bermanfaat dengan cara yang dapat diperhitungkan dan dikontrol.


Lalu bakteri seperti apakah Agrobacterium tumefaciens itu?  A. tumefaciens merupakan bakteri tanah gram positif yang bersifat fitopatogen pada tanaman  yang habitat alaminya di dalam tanah. Berbentuk batang, berukuran 0.6-1.0 µm sampai 1.5-3.0 µm, dalam bentuk tunggal atau berpasangan.  Bakteri  yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6 flagela peritrichous serta merupakan bakteri tak berspora. Suhu optimal pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28◦C. Kumpulan bakteri ini biasanya berbentuk cembung, bulat, lembut, dan tak berpigmen.

Peran Agrobacterium sangat besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikasi untuk mendapatkan sifat yang diinginkan. Peran Agrobacterium dalam hal ini ialah sebagai pembawa gen (Vektor) yang diinginkan. A. tumefaciens ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman dikotil. Bakteri ini menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman. Kemampuannya dalam menyebabkan penyakit ini berhubungan dengan gen penginduksi tumor yang ada pada plasmid (Ti) yang dijumpai dalam bakteri tersebut. Dalam sel tumor yang terbentuk terkandung enzim- enzim yang tidak terdapat pada tanaman normal, karena enzim tersebut hanya dihasilkan oleh sel Agrobacterium. Enzim-enzim tersebut menghasilkan suatu senyawa gula spesifik yang dinamakan opin. Sehingga bakteri ini hanya digunakan saat ingin dilakukan rekayasa genetika pada tanaman, tentunya oleh ilmuwan yang ahli dibidang tersebut.

Tanaman rekayasa ini lebih menguntungkan bagi petani maupun pembeli. Karna tanaman rekayasa genetik ini seperti tanaman aslinya, hanya saja ia memiliki sifat-sifat tertentu (sifat unggulan) sehingga tanaman rekayasa genetik lebih baik.

Daftar Pustaka

                Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.45 WIB.

                Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.15 WIB.

            Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.30 WIB.
           

54 comments:

  1. Selamat malam, mengenai fungsi dari Agrobacterium tumefaciens pada bidang bioteknologi sangat membantu, tentunya dengan tahap-tahap tertentu, yang ingin saya tanyakan adalah apabila bakteri tersebut membentuk tumor pada tanaman, apakah hal itu akan mempengaruhi fisiologi dari tanaman itu sendiri? Seperti apa mekanisme nya? Apakah tidak ada perlawanan dari sel tanaman untuk memfagositosis bakteri tersebut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Saudara Abdan..

      Agrobacterium tumefaliens mempengaruhi fisiologi tumbuhan itu sendiri, tapi mungkin hanya pada sistem hormon. Karna seperti yang sudah dijelaskan bahwa A.tumefaliens merupakan bakteri untul transformasi gen, pasti ada sifat yang ingin diubah atau ditambahkan pada tanaman tersebut.

      Mekanisme infeksi Agrobacterium ke dalam sel tanaman meliputi tiga tahap, sebagai berikut (Day dan Lichtenstein, 1992).
      1. Pengenalan Agrobacterium dengan molekul sinyal yang dihasilkan oleh sel tanaman yang terluka, kemudian secara kemotaksis Agrobacterium bergerak dan menempel pada sel tanaman.
      2. Gen-gen vir pada plasmid Ti merespon molekul sinyal yang dihasilkan oleh sel tanaman dan selanjutnya menginduksi ekspresi gen-gen vir untuk memotong rantai tunggal T-DNA dan memindahkannya ke dalam inti sel tanaman.
      3. T-DNA terintegrasi ke dalam genom tanaman dan gen-gen pada T-DNA diekspresikan dalam sel tanaman. Ekspresi gen-gen onc (oncogen) menyebabkan sel berproliferasi, sedangkan ekspresi gen- gen opin bertanggungjawab untuk sintesis derivat asam amino opin. Berdasarkan jenis opin, ada 6 strain Agrobacterium yang dihasilkan oleh plasmid Ti, yaitu : oktopin, nopalin, leusinopin, manopin, suksinamopin dan agropin. Secara skematis mekanisme transformasi T-DNA ke dalam genom tanaman dengan perantara Agrobaterium.

      Seperti yang sudah dijelaskan pada mekanismenya, bakteri A.tumefaliens hanya menempel pada sel tumbuhan, tidak di dalam sel tumbuhan. Jadi sel tumbuhan tidak memfagositkan bakteri tersebut.

      Bagaimana Saudara Abdan, apa dapat dipahami?
      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
    2. oohh..seperti itu, terimakasih nyola atas jawabannya

      Delete
  2. Selamat lebih tengah malam , super sekali artikel kakak mustika, Peran Agrobacterium sangat besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikasi untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dan peran negatifnya bisa menyebabkan tumor pada tumbuhan, jadi intinya peran bakteri tsb adalah pada tanaman, nah adakah peran bakteri tsb pada hewan dan manusia? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Saya tidak menemukan informasi bahwa Agrobacterium tumefaliens berperan pada hewan ataupun manusia. Mungkin teman-teman yang lain ada yang menemukan informasi tersebut. Jadi kesimpulan saya, Agrobacterium hanya berperan pada tumbuhan.
      Bagaimana Saudari Chusna, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  3. Pada paragraf ke 3 dari artikel anda disebutkan bahwa A. tumefaciens menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman. Jika sel tumor pada manusia dapatmengganggu kesehatan dan bahkan menyebabkan kanker hingga kematian. Apakah sel tumor pada tumbuhan tidak menyebabkan kerusakan/kematian ? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya tumor itu menguntungkan bagi tumbuhan tersebut, meskipun mengurangi daya jual saham, biasanya tidak menyebabkan kerusakan serius pada tanaman yang lebih tua. Namun demikian, penyakit ini merupakan salah satu yang paling dikenal luas. Pada dasarnya, transfer bakteri bagian dari DNA-nya dan DNA ini terintegrasi ke dalam genom tanaman, menyebabkan produksi tumor dan perubahan terkait dalam metabolisme tanaman.
      Penggunaan Agrobacterium tidak hanya memperpendek proses pemuliaan tanaman konvensional, tetapi juga memungkinkan (non-tanaman) gen untuk direkayasa menjadi tanaman.
      Mungkin itu yang bisa saya ketahui, namun mungkin dari nila bisa menambahkan atau memperbaiki dari jawaban saya

      Delete
    2. Ya, saya setuju dengan jawaban Saudara Baskoro.. Bagaimana Saudari Nila, apa dapat dipahami?
      Terimakasih kepada Saudari Nila untuk pertamyaannya.. Dan terimakasih Saudara Baskoro telah membantu menjawab pertanyaan dari Saudari Nila..

      Delete
  4. sungguh luar biasa sekari artikel yang ka yoland buat.... sangat informatif dan mengesankan.....
    ternyata dampak yang kita anggap negatif... bisa juga di buat menjadi positif dengan menggunakannya pada tanaman untuk keperluan rekayasa genetika.... yang saya ingin tanyakan.... tanaman seperti apa yang biasa digunakan untuk diaplikasikan dengan bakteri tersebut....?? trimakasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk tanaman yang bisa digunakan untuk rekayasa dengan bakteri Agrobacterium tumefaciens yaitu tanaman dikotil (berdaun lebar) tanaman, terutama anggota keluarga mawar seperti apel, pir, peach, cherry, almond, raspberry dan mawar.
      http://archive.bio.ed.ac.uk/jdeacon/microbes/crown.htm
      Mungkin dari yang lain bisa menambahkan atau memperbaiki

      Delete
    2. Ya, saya setuju dengan jawaban Saudara Baskoro. Adapun kini A.tumefaliens sudah dikembangkan pada tumbuhan monokotil salah ssatunya padi. Silakan buka link pertama yang saya sudah camtukan di daftar pustaka.
      Bagaimana Saudari Zia, apa dapat dipahami?

      Terimakasih Saudari Zia atas pertanyaannya.. Dan terimakasih Saudara Baskoro telah membantu menjawab pertanyaan dari Saudari Zia..

      Delete
  5. sebenarnya yang ingin saya tanyakan masih berkaitan dengan pertanyaan saudari zia, mengenai "Peran Agrobacterium sangat besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikasi untuk mendapatkan sifat yang diinginkan." pada kalimat tersebut, sifat tanaman seperti apakah yang di maksud? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Maaf sebelumnya, sepertinya pertanyaan Anda sama dengan Saudari Zia. Jadi silakan lihat di komentar sebelumnya.
      Bagaimana Saudari Farid, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  6. Mengenai artikel Anda, Agrobacterium tumefaciens dapat digunakan untuk Rekayasa Genetika pada Tumbuhan. Rekayasa genetika seperti apa yang Anda maksud?, kultur jaringan kah?, teknik DNA Rekombinan?, tanaman transgenik?, pada tahap apa bakteri tersebut berperan atau digunakan? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamualaikum, wr. wb
      Bermanfaat sekali ilmunya saudari Yola Mustika, disini saya membantu untuk menjawab pertanyaan dari Saudari Endah Safitri. Telah dijelaskan bahwa Peran Agrobacterium dalam hal ini ialah sebagai pembawa gen (Vektor) yang diinginkan. A. tumefaciens ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman. Salah satunya tanaman dikotil. Terkait hal tersebut, Sebuah artikel dari http://archive.bio.ed.ac.uk/jdeacon/microbes/crown.htm mengemukakan bahwa bakteri ini untuk digunakan sebagai alat dalam pemuliaan tanaman. Setiap gen yang diinginkan, seperti gen toksin insektisida (lihat Bacillus thuringiensis) atau gen herbisida-resistensi, dapat direkayasa ke dalam DNA bakteri dan dengan demikian dimasukkan ke dalam genom tanaman. Penggunaan Agrobacterium tidak hanya memperpendek proses pemuliaan tanaman konvensional, tetapi juga memungkinkan sama sekali baru (non-tanaman) gen untuk direkayasa menjadi tanaman.
      Kisah Agrobacterium bahkan melangkah lebih jauh dari ini, membuatnya menjadi salah satu bakteri yang paling menarik dan penting untuk studi rinci. Misalnya, ada sistem kontrol biologis yang sangat efektif untuk penyakit ini - salah satu yang pertama dan paling sukses contoh kontrol biologis penyakit tanaman.
      Dapat ditarik kesimpulan, bakteri ini sangat berperan sekali dalam teknik DNA rekombinan, yaitu sebagai alat untuk rekayasa genetika tanaman.Semoga bermanfaat. Terimahkasih

      Delete
    2. sedikit saya membantu menjawab pertanyaan saudari Endah S. bahwa rekayasa geneti yang digunakan adalah transformasi genertik "Transformasi genetik yang merupakan proses introduksi gen dari satu organisme ke organisme lain adalah salah satu bentuk dari bioteknologi. Proses transformasi genetik dapat dilakukan secara langsung (particle
      bombardment, penggunaan polietilen-glikol (PEG), elektroporasi) maupun tidak langsung menggunakan bantuan Agrobacterium tumefaciens" untuk lebnih lengkapnya bisa dilihat di
      http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11541/G09apa1.pdf;jsessionid=879C3480262785DE1E57DCF5F9E9BB54?sequence=2

      Delete
    3. Assalamu'alaikum..
      Ya, saya setuju dengan jawaban Saudari Martha dan Saudari Niha. untuk pertanyaan Anda yang tahapan, saya tidak mengerti. Tapi yang jelas, A.tumefaliens berperan saat tumbuhan tertentu ingin direyakasa (disisipkan gen lain).
      Bagaiaman Saudari Endah, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya Saudari Endah.. Dan terimakasih Saudari Martha dan Saudari Niha yang sudah membantu menjawab pertanyaan Saudari Endah..

      Delete
  7. Setelah saya membaca artikel yang dibuat oleh saudari yola .. Menambah wawasan saya mengenai bakteri agrobacterium tumerafacien. Sidikit menanbahkan, dr literarur yang saya baca yang di tulis oleh Enung(2009) bahwa peran dari bakteri agromikrobium sangat besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikadi untk mendapatkan sifatbyang diinginkan , penjelasan lebih lanjut dapat di baca pada link www.biotek.lipi.go.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Terimakasih Saudari Aida yang telah menambahkan informasi mengenai bakteri Agrobacterium tumerafacien..

      Delete
    2. makasih banyak
      artikelnya sangat bermanfaat,.. :)

      Delete
  8. berdasarkan artikel dari saudari yolanda, bahwa bakteri agrobacterium tumerafacien ini menyebabkan penyakit crown gall/ tumor pada tanaman, nah apakah tanaman yang terserang bakteri tersebut akan menjadi tanaman yang berbahaya dan apakah akan merusak keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem di wilayah tersebut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Maaf Saudari Upi, sepertinya Anda salah paham terhadap bakteri A.tumefaliens. Tumor yang disebabkan A.tumefaliens adalah untuk keuntungan tumbuhan itu sendiri, jadi hal itu tidak berbahaya bagi tumbuhan itu sendiri ataupun ekosistem, apa lagi samapai merusak keanekaragaman hayati, justru mungkin akan menambah keanekaragaman tumbuhan di dunia ini.
      Bagaimana Saudari Upi, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
    2. oh begitu hahaha. habisnya namanya kok penyakit sih yol. kan dikirain berbahaya hehe.terus juga bakteri ini menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman
      baiklah, terimakasih nyol

      Delete
  9. Yang ingin saya tanyakan habitat bakteri tersebut terdapat dimana saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya akan membantu menjawab, A. tumefaciens hidup bebas di dalam tanah atau di dalam tanaman sebagai parasit. Sumber yang saya ambil adalah https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Agrobacterium_tumefaciens

      Delete
    2. Assalamu'alaikum..
      Maaf saudara Edo, di dalam artikel saya, saya sudah menuliskan habitat dari A.tumefaliens. Teriamkasih Saudari Nadia untuk membantu menjawab pertanyaan Saudara Edo.. Dan terimakasih atas pertanyaannya Saudara Edo..

      Delete
  10. berdasarkan artikel diatas, bakteri Agrobacterium tumefaciens selain berperan dalam rekayasa genetikapada tumbuhan, adakah peran bakteri ini bagi ekosistem? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Assalamu'alaikum..
      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda, menurut saya A.tumefaliens tidak berperan pada ekosistem. Karna ia hanya merupakan bakteri pembawa gen (Vektor) yang diinginkan untuk suatu tumbuhan.
      Bagaimana Saudari Nunu, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
    3. Walaikumsalam.
      mohon maaf tetapi menurut saya semua makhluk hidup pasti mempunyai peran masing-masing dalam suatu tatanan ekosistem. lalu bagaimana ketika jumlah populasi bakteri tersebut mengalami peningkatan populasi, apakah tidakberpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar? terima kasih

      Delete
  11. keren kk yolaan, dengan kemampuannya yang menyebabkan tumor pada tanaman bisa membuahkan dampak positif untuk rekayasa genetik.
    Namun ada sedikit kejanggalan mengenai jenis bakteri ini, dalam artikel dikatakan bakteri ini merupakan bakteri gram positif. Tetapi saya membaca dalam artikel lain dikatakan "bakteri Agrobacterium tumefaciens merupakan bakteri aerob obligat gram negatif yang habitat alaminya di dalam tanah" dapat dilihat dalam artikel di website http://download.portalgaruda.org/article.php?article=168079&val=993&title=Isolasi%20dan%20Identifikasi%20Agrobacterium%20tumefaciens%20dari%20Tanaman%20Wortel%20%28Daucus%20carota%20L.%29.
    Tolong diklarifikasi ya kk, mana yang benar gram positif ataukah gram negatif :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Maaf ya semuanya, sepertinya sumber yang saya pakai hanya satu-satunya sumber yang menyatakan bahwa A. tumefaliens merupakan bakteri positif, tetapi banyak sumber yang menyatakan bahwa itu merupakan bakteri negatif. Jadi saya putuskan tuk mengkonfirmasi penulisan artikel saya tersebut bahwa Agrobacterium tumefaliens merupakan bakteri negatif.
      Terimakasih untuk Saudari Tyah yang telah memberi tahu saya, sangat bermanfaat..

      Delete
    2. waalaikumsalam, oke kk yolan, berarti bakteri A. tumefaliens merupakan bakteri gram negatif.
      sama2 kk yolaan..

      Delete
  12. waah manarik sekali artikelnya soudari yola :) baik hanya sedikit info saja bahwa Bakteri ini dipopulerkan oleh Mary-Dell Chilton sejak tahun 1977 melalui penelitiannya. Secara alami, A. tumefaciens dapat menginfeksi tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman yang terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor).[grobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik. "Bakteri yang tergolong ke dalam gram negatif" ini memiliki sebuah plasmid besar yang disebut plasmid-Ti yang berisi gen penyandi faktor virulensi penyebab infeksi bakteri ini pada tanaman. Untuk memulai pembentukan tumor, A. tumefaciens harus menempel terlebih dahulu pada permukaan sel inang dengan memanfaatkan polisakarida asam yang akan digunakan untuk mengkoloniasi/menguasai sel tanaman. Selain tanaman dikotiledon, tanaman monokotiledon seperti jagung, gandum, dan tebu telah digunakan untuk memasukkan sel asing ke dalam genom tanaman.Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik. sumber rujukan http://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracis
    nah disumber yang saya baca juga sama seperti soudara tyah bahwa bakteri ini gram negatif.lalu termasuk golongan yang manakah bakteri tersebut ? terimakasih yola :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Maaf ya semuanya, sepertinya sumber yang saya pakai hanya satu-satunya sumber yang menyatakan bahwa A. tumefaliens merupakan bakteri positif, tetapi banyak sumber yang menyatakan bahwa itu merupakan bakteri negatif. Jadi saya putuskan tuk mengkonfirmasi penulisan artikel saya tersebut bahwa Agrobacterium tumefaliens merupakan bakteri negatif.
      Terimakasih untuk Saudari Ratih yang telah memberi tahu saya, sangat bermanfaat..

      Delete
  13. Sedikit tambahan, A. tumefaciens merupakan bakteri yang tidak biasa karena memiliki 2 macam kromosom, yaitu kromosom melingkar dan linear. Genomnya terdiri dari 5,7 juta pasangan basa, dengan 2,8 juta di kromosom melingkar dan 2,1 juta di kromosom linier. Ujung-ujung kromosom linier dilindungi oleh telomer yang membentuk sebuah kovalen tertutup, seperti pada bakteri lain yang mengandung kromosom linear. Selain dua kromosom, bakteri ini juga memiliki dua plasmid, yaitu pTiC58 (umumnya disebut Ti) dan pAtC58 (disebut "cryptic plasmid"). pTiC58 mengandung gen yang diperlukan untuk patogen terhadap tanaman, seperti T-DNA yang disuntikkan ke tanaman dan mengubah sel tumbuhan menjadi sel tumor. Sedangkan pAtC58 mengandung gen penting untuk katabolisme sebagai sumber energi yang penting untuk patogen. Selengkapnya bisa dibaca di https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Agrobacterium_tumefaciens

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Terimakasih atas tambahan informasinya, Saudari Nadya..

      Delete
    2. wa'alaikumsalam, sama-sama saudari Yola ^_^

      Delete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Bakteri Agrobacterium tumefaciens sebagai Rekayasa Genetika pada Tumbuhan.....Seperti yang sudah dijelaskan bahwa "A. tumefaciens ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman dikotil"{. Pertanyaan saya apakah hanya terjadi pada tumbuhan dikotil saja? bagaimana dengan tumbuhan monokotil ?dan adakah perbedaan pertumbuhannya? Terimakasih kk-chan^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara alami A. tumefaciens hanya menginfeksi tanaman dari kelompok dikotil (biji berkeping dua), sehingga keberhasilan transformasi Agrobacterium pada awalnya hanya terbatas pada kelompok tanaman dikotil. Penelitian secara intensif dan mendasar telah membuahkan pemahaman yang baik mengenai biologi dan mekanisme transfer gen A. tumefaciens. Keberhasilan transformasi gen pada tanaman padi (monokotil) menggunakan Agrobacterium pertama kali dilaporkan oleh Hiei et al. (1994;1997). Manipulasi berbagai faktor penting menentukan keberhasilan transformasi. Saat ini berbagai kultivar tanaman padi telah berhasil ditransformasi menggunakan Agrobacterium (Toki 1997; Yara et al. 2001; Saharan et al. 2004).
      Untuk pertumbuhannya sama saja baik di dikotil maupun monokotil.
      Bagaimana Saudari Epi, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. assalamu'alaikum
      artikel yang sangat menarik, tapi ada yang masih saya ingin tahu, bolehkan dijelaskan bagaimana mekainsme rekayasa genetika yang dilakukan pada tumbuhan oleh bakteri Agrobacterium tumefaciens ini ?
      terimakasih ,, :)

      Delete
    2. Mekanisme infeksi Agrobacterium ke dalam sel tanaman meliputi tiga tahap, sebagai berikut (Day dan Lichtenstein, 1992).
      1. Pengenalan Agrobacterium dengan molekul sinyal yang dihasilkan oleh sel tanaman yang terluka, kemudian secara kemotaksis Agrobacterium bergerak dan menempel pada sel tanaman.
      2. Gen-gen vir pada plasmid Ti merespon molekul sinyal yang dihasilkan oleh sel tanaman dan selanjutnya menginduksi ekspresi gen-gen vir untuk memotong rantai tunggal T-DNA dan memindahkannya ke dalam inti sel tanaman.
      3. T-DNA terintegrasi ke dalam genom tanaman dan gen-gen pada T-DNA diekspresikan dalam sel tanaman. Ekspresi gen-gen onc (oncogen) menyebabkan sel berproliferasi, sedangkan ekspresi gen- gen opin bertanggungjawab untuk sintesis derivat asam amino opin. Berdasarkan jenis opin, ada 6 strain Agrobacterium yang dihasilkan oleh plasmid Ti, yaitu : oktopin, nopalin, leusinopin, manopin, suksinamopin dan agropin. Secara skematis mekanisme transformasi T-DNA ke dalam genom tanaman dengan perantara Agrobaterium.
      Bagaimana Saudari Santi, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  17. maaf sedikit ingin menambahkan terkait Transfer T-DNA oleh A. Tumefaciens kedalam sel tanaman. dilansir dari http://www.scribd.com/doc/266241705/Agrobacterium-tumefaciens#scribd dimana Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri tanah yang dapat menyebabkan penyakit tumor pada beberapa tanaman. Bakterimenginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman.penyebab pembentukan tumor bukan berasal dari bakteri itu sendiri tetapi dari plasmid yang dikenal dengan plasmid Ti. ukuran DNA plasmid Ti cukup besar, berkisar antara 140-235kb (1 kb = 1000 pasang basa). Selama menginfeksi, sebagian kecil dari DNA plasmid Ti(15-30kb), disebut T-DNA, ditransfer kedalam inti sel tanaman dan tersisipi kedalam DNA inti sel tanaman. Dari sini T-DNA sudahterintegrasi dan stabil terpelihara dalam genom sel.T-DNA membawa gen yang bertangung Jawab terhadap pembentukan tumor dan sintesa asam amino yang dikenal sebagai opine.0en-gen yang bertanggungJawab untuk transfer T-dnA JUga terdapat dalam plasmid Ti yang disebut gen-gen VIrulen (gen vir). infeksiAgrobakterium memerlukan jaringan tanaman yang luka karena gen vir dapat terinduksi oleh senyawa fenolik yang dilepaskan ole sel-seltanaman yang terluka.Daerah ini merupakan potongan DNA berukuran relatif pendek berisi urutan pasang basa yang berulang. Setiap potongan DNA yang tersisipi diantara kedua batas T-DNA akan ditransfer dan diintegrasikan kedalam genom tanaman. oleh karena itu plasmid Timerupakan vektor yang sangat cocok untuk mengintroduksi gen-gen asing ke dalam sel tanaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedikit berbagi informasi terkait klasifikasi dari A. Tumefaciens ,
      Klasifikasi ilmiah
      Kerajaan: Bacteria
      Filum: Proteobacteria
      Kelas: Alpha Proteobacteria
      Ordo: Rhizobiales
      Famili: Rhizobiaceae
      Genus: Agrobacterium
      Spesies: A. tumefaciens
      Nama binomial
      Agrobacterium tumefaciens
      Smith & Townsend, 1907
      Sinonim
      Bacterium tumefaciens Smith
      http://id.wikipedia.org/wiki/Agrobacterium_tumefaciens

      Delete
    2. Assalamu'alaikum..
      Waaah terimakasih Saudari Nurha atas banyak tambahan informasinya..

      Delete
  18. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  19. Dalam artikel ini dipaparkan bahwa bakteri ini menyebakan tumor pada tanaman dikotil, apakah tumor tersebut hanya dapat terjadi pada tanaman dikotil saja? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Maaf Saudari Nining, pertanyaan Anda sama seperti pertanyaan Saudari Epi. Jadi seperti ini, secara alami A. tumefaciens hanya menginfeksi tanaman dari kelompok dikotil (biji berkeping dua), sehingga keberhasilan transformasi Agrobacterium pada awalnya hanya terbatas pada kelompok tanaman dikotil. Penelitian secara intensif dan mendasar telah membuahkan pemahaman yang baik mengenai biologi dan mekanisme transfer gen A. tumefaciens. Keberhasilan transformasi gen pada tanaman padi (monokotil) menggunakan Agrobacterium pertama kali dilaporkan oleh Hiei et al. (1994;1997). Manipulasi berbagai faktor penting menentukan keberhasilan transformasi. Saat ini berbagai kultivar tanaman padi telah berhasil ditransformasi menggunakan Agrobacterium (Toki 1997; Yara et al. 2001; Saharan et al. 2004).
      Bagaimana Saudari Nining, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  20. kaka nyoll aku mau tanyaa, dari paragraf terakhir "... Karna tanaman rekayasa genetik ini seperti tanaman aslinya, hanya saja ia memiliki sifat-sifat tertentu (sifat unggulan) sehingga tanaman rekayasa genetik lebih baik." apa sih sifat unggulan yang dimiliki tanaman rekayasa genetik yang dibahas dan dimaksud oleh kaka nyol?. Terimakasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum..
      Tanaman produk bioteknologi yang telah disetujui untuk pangan merupakan tanaman yang direkayasa untuk memiliki sifat seperti: (1) ketahanan terhadap hama dan penyakit, (2) ketahanan terhadap herbisida, (3) perubahan kandungan nutrisi dan (4) peningkatan daya simpan. Silakan buka link kedua yang ada di daftar pustaka artikel tersebut.
      Bagaimana Saudari Nabil, apa dapat dipahami?

      Terimakasih atas pertanyaannya..

      Delete
  21. alhamdulillah ilmu baru..
    makasi nyol atas informasinya..
    sebelumnya seperti yang tertulis pada buku GEN ANDA MILIK SIAPA ? , disitu tertulis bahwa produk rekayasa genetika perlu dilakukan penilitian lebih lanjut, karena produk yang dihasilkan tidak dijamin 100% aman dikonsumsi oleh manusia.
    nah , yang ingin saya tanyakan apakah rekayasa tanaman dengan menggunakan bakteri ini aman digunakan, bagaimana mekanismenya ? terimakasih..

    ReplyDelete
  22. Artikel yang sangat menarik saudara Yolanda. Diatas telah disebutkan bahwa A. tumefaciens ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman dikotil. Bakteri ini menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah tumor tersebut dapat menghambat metabolisme tanaman atau malah memicu timbulnya sifat-sifat unggulan pada tanaman yang rekayasa genetik tersebut?
    Dan apakah tumor tersebut hanya terjadi pada daerah sekitar akar dan batang saja?
    Terimakasih

    ReplyDelete