Monday, April 18, 2016

PENGARUH UMUR SISWA DAN JENIS KELAMIN SISWA TERHADAP NILAI SISWA
UJI ASUMSI KLASIK

Variabel Terikat (Dependent Variable): Nilai Siswa
Variabel Bebas (Independent Variable): Umur Siswa, Jenis Kelamin Siswa

1.      Uji Normalitas

Hasil : Dari grafik Normal P-Plot, didapat bahwa model regresi ini lulus Uji Normalitas.

2.      Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
63.301
8.806

7.189
.000


Umur
.773
.437
.384
1.767
.094
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Nilai
Hasil : Dari tabel Coefficients, didapat bahwa,
q  Nilai Tolerance untuk variabel Umur Siswa > 0,1
q  Nilai VIF untuk variabel Umur Siswa bebas < 10
Dengan demikian, model regresi pada penelitian ini lulus Uji Multikolinearitas.

3.      Uji Heteroskedastisitas

Hasil : Dari grafik Scatterplot, titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y.
Sehingga model regresi ini lulus Uji Heteroskedastisitas.


Friday, June 5, 2015

Agrobacterium tumefaciens: Rekayasa Genetika pada Tumbuhan



Pernahkah Anda mendengar bakteri Agrobacterium tumefaciens? Mungkin sebagian besar dari Anda baru pertama kali mendengarnya, tapi Anda dapat menebak bahwa bakteri ini berhubungan dengan pertanian. Ya benar, lebih tepatnya A. tumefaciens berkaitan dengan rekayasa genetika pada tumbuhan. Saat ini bioteknologi modern sedang banyak dibicarakan, salah satunya adalah rekayasa genetika. Tujuan utama bioteknologi modern ialah untuk membuat sel hidup melakukan tugas khusus yang bermanfaat dengan cara yang dapat diperhitungkan dan dikontrol.


Lalu bakteri seperti apakah Agrobacterium tumefaciens itu?  A. tumefaciens merupakan bakteri tanah gram positif yang bersifat fitopatogen pada tanaman  yang habitat alaminya di dalam tanah. Berbentuk batang, berukuran 0.6-1.0 µm sampai 1.5-3.0 µm, dalam bentuk tunggal atau berpasangan.  Bakteri  yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6 flagela peritrichous serta merupakan bakteri tak berspora. Suhu optimal pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28◦C. Kumpulan bakteri ini biasanya berbentuk cembung, bulat, lembut, dan tak berpigmen.

Peran Agrobacterium sangat besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikasi untuk mendapatkan sifat yang diinginkan. Peran Agrobacterium dalam hal ini ialah sebagai pembawa gen (Vektor) yang diinginkan. A. tumefaciens ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman dikotil. Bakteri ini menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman. Kemampuannya dalam menyebabkan penyakit ini berhubungan dengan gen penginduksi tumor yang ada pada plasmid (Ti) yang dijumpai dalam bakteri tersebut. Dalam sel tumor yang terbentuk terkandung enzim- enzim yang tidak terdapat pada tanaman normal, karena enzim tersebut hanya dihasilkan oleh sel Agrobacterium. Enzim-enzim tersebut menghasilkan suatu senyawa gula spesifik yang dinamakan opin. Sehingga bakteri ini hanya digunakan saat ingin dilakukan rekayasa genetika pada tanaman, tentunya oleh ilmuwan yang ahli dibidang tersebut.

Tanaman rekayasa ini lebih menguntungkan bagi petani maupun pembeli. Karna tanaman rekayasa genetik ini seperti tanaman aslinya, hanya saja ia memiliki sifat-sifat tertentu (sifat unggulan) sehingga tanaman rekayasa genetik lebih baik.

Daftar Pustaka

                Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.45 WIB.

                Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.15 WIB.

            Di akses pada 4 Juni 2015 pukul 15.30 WIB.